Liputan6.com, Jakarta – Ducati kembali merilis model terbaru SuperSport 950 S dengan styling yang berbeda dan membuatnya lebih menarik lagi. Melihat gaya yang ditampilkan, model anyar ini masih mengusung sportbike bertampang bengis dengan sentuhan yang begitu agresif.
Dibalut dengan kelir Iceberg White dan dikombinasikan dengan striping merah dan abu-abu, memberikan kesan premium yang begitu kuat.
Secara keseluruhan memang ada kemiripan pada model Panigale pada bagian fairingnya. Namun, pada Ducati SuperSport 950 S ini fairing dibuat lebih agresif dengan adanya inlet di bagian lampu depannya.
Bicara terkait spesifikasi mesinnya, model ini dibekali dengan mesin kembar berkubikasi 937 cc Testatretta dengan sudut kemiringan 11 derajat yang mampu menghasilkan tenaga 110 tk pada 9.000 RPM dan torsi 93 Nm ada 6.500 RPM.
Jantung mekanis superbike tersebut dikawinkan dengan gearbox enam percepatan berteknologi quickshifter untuk naik dan turun serta dibekali slipper clutch.
Demi memberikan kenyamanan dalam berkendara dengan Ducati SuperSport 950 S ini, pabrikan menyematkan suspensi Ohlins yang dapat disetel sepenuhnya pada bagian depan dan belakang.
Selain itu, untuk kaki-kakinya dibekali dengan velg berukuran 17 inci di bagian depan dan belakang serta difinishing dengan kelir Glossy Black lengkap dengan tag Ducati berkelir merah.
Dengan tenaga yang besar tersebut, pabrikan juga melengkapi model ini dengan sepasang kaliper empat piston monoblock dari Brembo M4-32 yang dipasang secara radial di depan dengan dua cakram rem semi floating berukuran 320 mm. Sedangkan pada bagian belakangnya, cakram belakang yang berukuran 245 mm ditopang dengan dua piston.
Adapun teknologi lain yang telah dipasangkan pada model ini adalah windshield yang dapat disesuaikan ketinggiannya, dan untuk layar infomasinya mengandalkan TFT seluas 4,3 inci.
Ducati SuperSport 950 S hadir dengan tiga mode berkendara, yakni Sport, Touring dan Urban. Pabrikan juga telah mempersenjatai model ini dengan teknologi traction control dan wheelie control.
Perihal harga yang ditawarkan, superbike anyar ini dibanderol dengan harga USD 18.095 atau setara dengan Rp270 jutaan.
Selain pelumas, kondisi radiator coolant atau cairan pendingin radiator juga perlu diperhatikan. Pasalnya cairan ini turut bekerja untuk menjaga suhu mesin agar tetap stabil.
Penggunaan air biasa untuk dijadikan radiator coolant sebenarnya sah-sah saja. Namun sebaiknya menggunakan cairan khusus untuk menjaga kondisi radiator agar tetap awet.
“Pada dasarnya, air memiliki transfer heat terbaik dalam menghantarkan panas. Namun jika pemilik kendaraan hanya menggunakan air keran atau mineral, tentu akan berpotensi terjadi korosi (karat) pada sistem pendinginan mesin,” terang Dhany Ekasaputra, Manager Promosi PT Autochem Industry dalam keterangan resminya.
Untuk mengantisipasi timbulnya korosi, ia menyarankan agar menggunakan radiator coolant yang memiliki aditif anti karat dan kandungan glycol.
Menurut Danny, kandungan glycol pun perlu diracik dengan tepat lantaran Indonesia merupakan negara tropis. Hal itu karena karakter dari glycol adalah menyimpan panas sehingga perannya sangat dibutuhkan untuk negara-negara empat musim agar tidak membeku.
“Tapi glycol juga dapat meningkatkan titik didih, meski tidak seberapa. Sebagai contoh, jika ada konsentrat glycol sebanyak 50 persen saja hanya akan sanggup meningkatkan titik didih hingga 105,9 derajat Celcius pada tekanan 1 ATM,” jelas Danny.
“Satu hal yang sulit ditemui di pasaran jika produk radiator coolant menyodorkan klaim memiliki titik didih hingga di atas 120 derajat Celcius. Dipastikan itu diakibatkan dari penggunaan tutup radiator yang mampu menahan hingga 1.7 Bar (ATM),” tambahnya.