Tahun 2023, Mayoritas Proyek Konstruksi Nasional dari Sektor Ini

62c7fbc2c9f57

JAKARTA, KOMPAS.com – Sejumlah sektor akan mendominasi pasar proyek konstruksi nasional pada tahun 2023.

Merujuk laporan BCI Central bertajuk BCI Central Quarterly Market Update Q1-2023, ada lima sektor yang akan menjadi penggerak utama konstruksi nasional tahun ini.

National Research Manager BCI Central, Cahyono Siswanto menyampaikan, total nilai konstruksi nasional tahun 2023 diproyeksi mencapai sekitar Rp 334 triliun.

Rinciannya, proyek konstruksi gedung sekitar Rp 181,93 triliun, dan konstruksi sipil mencapai Rp 152,49 triliun.

“Market drivers-nya ada, landed house, factory & manufacturing, government office, road & bridge, dan dam & pipeline. Jadi lima sektor itu akan menjadi backbone konstruksi tahun ini,” beber Cahyonono dalam webinar, Kamis (25/05/2023).

Untuk proyek rumah tapak, pabrik dan manufaktur, serta kantor pemerintahan, akan menjadi penggerak utama konstruksi gedung.

Proyeksi tahun 2023, rumah tapak nilai konstruksinya mencapai Rp 35,5 triliun. Kemudian pabrik dan manufaktur sekitar Rp 30,5 triliun, serta kantor pemerintahan Rp 15,5 triliun.

“Landed house, factory, mayoritas adalah proyek-proyek komersial. Sementara government office mayoritas proyek-proyek Pemerintah, ini kembali terkait dengan adanya pembangunan masif di IKN,” terangnya.

Sementara dari sisi konstruksi sipil, dua sektor yang diproyeksi jadi penggerak utama tahun ini ialah jalan dan jembatan sekitar Rp 68 triliun, serta bendungan dan salurannya Rp 34 triliun.

“Sumatera, Jawa Barat, dan Jawa Tengah, wilayah yang mendominasi. Terutama karena adanya toll road dan dam. Jadi memang ini dua sektor yang relatif menjadi backbone,” tukasnya.